{PoliTwika.Com} Sebenarnya seorang @maman1965 alias Maman Suherman tak layak disebut selebtwit, sebab dia seleb sungguhan. Wajahnya tak asing lagi bagi pemirsa TV, terutama penggila acara Indonesia Lawak Klub di TransTV. Sebenarnya Kang Maman, demikian dia akrab disapa, perah juga punya acara talkshow di KompasTV, Matahati. Selain itu, pria berkepala plontos ini pun produktif menulis buku. Matahati (2012), Bokis 1: Kisah Gelap Dunia Seleb (2012), dan Bokis 2: Potret Para Pesohor (2013), Re, (2014), hanya sedikit dari banyak buku yang ditulis dan dieditnya. Sesuai dengan sepak terjang Kang Maman di dunia entertainmen, buku-buku itu berkisah tentang dunia hiburan. Di sela kesibukannya, Kang Maman masih rajin berkicau di Twitterland. Tak heran dia jadi punya julukan baru, selebtwit. Maklum, followernya sudah 141.000 lebih. Tapi itu tak bikin Maman sombong. Justru dia dikenal sebagai selebtwit dan seleb sungguhan yang ramah.
“Saya sedang sibuk menulis buku. Bulan Juni ini terbit buku ketujuh saya dalam 3 tahun terakhir dengan Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), judulnya ‘NoTulen Cakeppp Kang Maman 2’,” ujar Kang Maman kepada PoliTwika saat ditanya kesibukannya belakangan ini.
Buku ke-8 Kang Maman akan terbit di bulan Ramadhan, “99 Mutiara Hijabers” dilanjut bulan berikutnya buku tentang dunia penulisan dan jurnalistik. Lalu, akans segera menyusul dua novel. Wah, produktif dan kreatif sekali pria kelahiran 10 November 1965 ini. Kang Maman juga masih menjadi konsultan kreatif acara Indonesia Lawak Klub di Trans7 dan tetap sempat berkeliling untuk memberikan pelatihan penulisan dan jurnalistik.
Karena bergaul dengan kalangan artis, maka Kang Maman paham betul bagaimana media sosial mempengaruhi kehidupan artis.
“Banyak artis yang memanfaatkan media sosial untuk mendukung kariernya, baik dilakukan sendiri, maupun dengan bantuan admin, atau pengelola khusus. Di sisi sebaliknya, mereka jjuga mudah menjadi korban bully dengan adanya media sosial, dan makin kehilangan privasi, karena semuanya bisa ‘ditelanjangi’ lewat media sosial, terlepas dari benar atau salah,” Kang Maman membeberkan bagaimana hubungan artis dengan media sosial. Teman-teman artis Kang Maman di Indonesia Lawak Klub (ILK) rata-rata mengelola sendiri akun Twitter-nya. Sebut saja Cak Lontong, Jarwo Kuat, Rico Ceper, Cici Panda, dan Fitri Tropica.
Menurut Kang Maman yang juga aktif di Twitter, media sosial bisa sangat berguna bagi artis, namun bisa juga berbahaya. Sebab sering terjadi ada info di media sosial mengenai artis tertentu, yang langsung menyebar ke publik, bahkan dikutip media massa. Padahal info itu bentum tentu benar. Kalau artis yang bersangkutan tidak punya akun media sosial, dia tidak tahu dan tak bisa memberi klarifikasi.
Biasanya artis memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan album baru, sinetron, atau jadwal acaranya. Ada juga yang ramah terhadap follower, dengan menjawab semua mention. Tapi di sisi media sosial juga bisa dipakai sebagai senjata pembunuhan karakter bagi artis tertentu yang kurang mendapat simpati publik. Misalnya di-bully ramai-ramai ketika yang bersangkutan berbuat kurang oke.
Aktif di Twitter sejak November 2011, Kang Maman mengaku akun @maman1965 bukan akun pertamanya. Akunnya yang lama pernah diretas, dan avatarnya diganti foto monyet. Di-bully pihak tertentu atau diserang, juga sering dialami, bahkan ada yang rasis. Kalau sudah begitu, tombol block terpaksa dipakai juga. Biasanya serangan datang dari pihak yang tidak sependapat dengan twit-twit Kang Maman. Tapi Kang Maman menanggapinya dengan kepala dingin.
“Jujur, saya banyak belajar dari media sosial, juga mendapat banyak inspirasi penulisan lewat beragam cuitan yang melintas di akun saya. Saya juga bisa menjalin silaturahmi dengan banyak orang, yang sebelumnya saya tidak kenal,” jawab Kang Maman ketika ditanya apa manfaat media sosial yang dirasakannya. Sebagai penulis yang produktif, Kang Maman juga sering berbagi info seputar buku yang baru diterbitkan, atau melakukan livetwit singkat di acara peluncuran bukunya. Buku-buku Kang Maman memang lebih banyak diilhami dari kehidupan artis, atau mengisahkan sisi yang tak banyak diketahui awam seperti “Re”. Sementara buku lainnya. Ada pula buku-buku ringan yang menghibur, seperti NoTulen Cakeppp Kang Maman yang berisi kumpulan catatan ringan Kang Maman atas berbagai keseharian manusia di sekitarnya.
Semua perilaku manusia bisa tergambar di media sosial. Mulai dari yang bisa berkarier dan berkarya berkat media sosial, sampai yang berantem, bukan sebatas twitwar, melainkan sungguhan secara fisik. “Jakarta adalah kota paling cerewet di dunia, dengan rata-rata 15 twit per detik,” imbuh Maman yang sehari-hari lebih banyak membanyol, sedikit promosi buku, dan berbagi rutinitas di Twitter. Yang pasti, sama seperti penampakannya di ILK, kicauan Kang Maman masih tetap menghibur dan bikin follower nyengir sendiri. Ngga percaya? Nih ada kicauan Kang Maman yang penting untuk diingat para pehobi ngetwit:
“Gadget terbukti menghambat BAB. Saat pup tak bawa HP, selesai 5 menit.Saat pup sambil main HP, keluar WC setelah 45 menit.”