Tahun lalu internet dihebohkan oleh backpack video yang merekam seorang perempuan yang mengalami pelecehan di jalanan hingga 100 kali dalam waktu tiga jam selama berjalan di New York City. Video yang akhirnya menjadi viral itu menunjukkan kita apa yang harus dilalui oleh para perempuan kota setiap harinya melalui perangkat digital.
Tapi sekarang pelecehan itu sudah memasuki tingkatan baru, seperti yang diberitakan oleh Mashable, seorang perempuan bernama Lorraine Craighton-Smith di London telah menjadi korban ‘Cyber Flashing’ yang mungkin istilahnya akan sangat asing di telinga kita. Saat itu ia sedang naik kereta menuju kantornya dan tiba-tiba ada foto kelamin seorang lelaki muncul di layar smartphone-nya via AirDrop sebuah aplikasi seperti DropBox untuk transfer dokumen ke sesama pengguna iOS device. Sebelumnya Lorraine memang menyalakan AirDrop untuk mentransfer file dengan temannya dan menyadari orang yang mengirimkan foto itu pasti sedang berada di kereta yang sama dengannya. Ia mendaftarkan AirDrop-nya dengan nama ‘Lorraine’s iPhone’ jadi si pengirim tahu kalau pemiliknya adalah seorang perempuan.
Lorraine mengungkapkan kepada BBC “Saya khawatir siapa lagi yang menjadi korban berikutnya, bisa saja anak-anak atau orang yang lebih lemah dari saya.”
Sayangnya karena saking terkejutnya, Lorraine langsung menolak foto itu masuk, jadi polisi pun tak bisa melacak siapa pengirimnya.
Dengan keberadaan cyber flashing ini akhirnya menimbulkan pertanyaan di benak masyarakat, hukuman apa sih yang pas untuk sang pelaku, dan berapa banyaknya perangkat digital yang bisa saja disalahgunakan untuk hal-hal seperti itu? Memang kemudahan teknologi yang ada sekarang memungkinkan kita mengirimkan file-file penting yang harus segera dikirimkan tanpa e-mail, tapi juga meninggalkan ketakutan para perempuan untuk dilecehkan dengan cara-cara seperti yang dialami Lorraine.
Pertarungan kita dengan cyber bullying saja belum selesai, sudah muncul cyber flashing. Hal ini hendaknya menjadi perhatian kita sebelum modus seperti ini tersebar luas. Utamanya anak-anaklah yang harus kita lindungi dari modus semacam ini.