Apa sih yang ada di benak kalian jika mendengar kata dokter? Pasti konsultasi yang mahal, biaya kesehatan dan obat-obatan yang mahal pula. Tapi sosok dokter yang satu ini patut diacungi jempol, karena ia senang sekali memberikan konsultasi gratis di dunia maya melalui blog dan media sosial. Bukan hanya konsultasi, ia juga senang berbagi fakta dan mitos mengenai kesehatan di media sosial loh. Bahkan ia rela para pengikutnya mengetahui alamat e-mail, BBM, WhatsApp dan Line miliknya.
Dengan ‘praktik’ dunia maya ini, Dokter Made, begitu ia akrab disapa, sukses menggaet 1 juta followers di Twitter, selain Twitter Dokter Made juga aktif menggunakan Facebook & Instagram. Dokter Made mengaku sudah mengenal Twitter sejak Juni 2007, namun aktif berbagi soal masalah kesehatan di Twitter sejak tahun 2009. “Ternyata masih banyak loh masyarakat kita yang awam tentang kesehatan bahkan mitos-mitos sederhana mengenai kesehatan.” Pada awalnya ketertarikannya dengan media sosial karena keinginannya untuk menambah pergaulan dan pertemanan yang tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Siapa sangka ia bisa ngetop di dunia maya seperti sekarang ini? Meski sangat aktif di dunia maya, ia tetap tidak melupakan tugas kedinasannya sebagai Komandan Seksi Kesehatan, Secaba Rindam IX/Udayana di PPK 1 Sikes Rindam IX/Udayana, Bali.
Jika ada waktu luang ia selalu menyempatkan diri untuk online dan melayani pasiennya di dunia maya. Namun selalu ada positif dan negatif dalam setiap hal termasuk praktik yang ia jalani di dunia maya.
“Positifnya, ya bisa memiliki teman dari berbagai lapisan dan wilayah, bisa membantu orang yang kebetulan membutuhkan bantuan kita di media sosial, bisa berbagi apa yang kita ketahui. Namun negatifnya, waktu berinteraksi di dunia nyata jadi berkurang, dan terkadang tidak semua akun atau orang yang ada di media sosial menyenangi apa yang kita lakukan,” ungkap Dokter Made yang diwawancarai Politwika melalui surel.
Seperti halnya kehidupan nyata, kehidupan dunia maya pun kadang membawa kita kepada pengalaman-pengalaman unik karena berinteraksi juga dengan banyak orang yang berbeda-beda. “Pengalaman unik saya setelah aktif di media sosial itu jadi sering diundang kemana-mana untuk berbicara apa yang saya lakukan di media sosial dan diminta untuk membuat buku tentang aktivitas saya di media sosial,” celotehnya.
Ia juga pernah beberapa kali mengadakan kopdar dengan followersnya, namun hanya terbatas tempat di mana ia tinggal. Menjadi dokter dunia maya dan nyata sekaligus juga membawa suka duka bagi dokter Made, salah satu duka yang ia rasakan adalah waktu bersama keluarga yang menjadi sangat terbatas sedangkan suka cita yang ia rasakan selama ini ialah senang sekali bisa membantu dan melayani mereka yang membutuhkan pertolongan dan konsultasi medis dari belahan dunia manapun, “Bahkan terkadang orang-orang terkenal pun konsultasi ke saya.”
Soal serangan di dunia maya Dokter Made seringkali mendapatkan serangan khususnya saat ia membahas mengenai dampak negatif atau positif suatu zat yang kebetulan menjadi ladang kehidupan orang lain. “Kalau sudah begitu biasanya saya ladeni berdiskusi dalam taraf yang sehat, kalau sudah pakai emosi biasanya saya abaikan,” kata Dokter Made.
Mengikuti aktivitas Dokter Made di dunia maya memang seru sekali. Apalagi kita juga jadi bisa menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai kesehatan. Terakhir Dokter Made punya pesan nih untuk kita semua, “Berbagilah apa saja yang kalian miliki dan ketahui, sekecil apapun itu pasti ada orang lain yang membutuhkan.”
Gimana nih, sudah siap berbagi seperti Dokter Made?