Hai PoliTwika readers, di zaman serba canggih seperti sekarang ini, segala informasi yang kamu inginkan bisa didapatkan dengan mudah berkat internet. Selain manfaatnya internet ternyata juga bisa jadi ancaman para orang tua yang memiliki anak di bawah umur loh. Pernah dengar pornografi online? Pornografi online adalah segala konten pornografi yang dapat kalian temukan dengan mudah di internet. Karena aksesnya yang mudah didapat, pornografi online sangat digandrungi oleh anak-anak muda atau di bawah umur yang tidak pernah atau sangat minim pendidikan seksnya. Indonesia sendiri menduduki peringkat kedua untuk urusan trafik terbesar konten esek-esek melalui ponsel. (Baca : Indonesia Juara Akses Pornografi Melalui Ponsel ).
Persoalan pornografi sebenarnya tidak hanya diminati oleh generasi muda zaman sekarang, bahkan sejak zaman Yunani dan Romawi kuno telah hadir dengan gambar-gambar kelamin pria, lain negara lain cerita di India banyak kuil-kuil kuno yang mempertontonkan patung-patung seksual sebagai hiasan. Hanya saja zaman sekarang pornografi lebih mudah diakses melalui genggaman tangan.
Seorang peneliti di Pusat Penelitian Kriminalitas Terhadap Anak-Anak, University of New Hampshire menemukan bahwa 42% netizen berusia 10 – 17 tahun pernah melihat pornografi, dan 66% dari mereka melihat pornografi secara tidak disengaja melalui iklan-iklan pada situs file-sharing. Dan penelitian dari universitas yang sama juga mengatakan bahwa 93% anak laki-laki dan 62% anak perempuan pasti menemukan pornografi online di masa remaja mereka. (Baca : Parenting in The Age of Online Porn ).
Hal ini tentunya mengkhawatirkan bagi para orang tua. Bagaimana jika anak mereka memiliki rasa penasaran yang tinggi namun enggan membicarakan hal tersebut kepada orang tuanya? Maka ini menjadi tugas para orang tua untuk terlebih dahulu melakukan pendekatan kepada anak-anak mengenai pendidikan seksual. Anak harus diberi pemahaman yang cukup demi menghindari penyimpangan-penyimpangan yang mungkin dilakukan anak berdasarkan pornografi online. Bagaimana caranya, nih kami punya tips-tips untuk memberikan pendidikan seksual yang tepat untuk anak anda.
1. Perhatikan usia anak anda, pendidikan seksual yang tepat untuk anak harus disesuaikan dengan tahapan usianya. Anda tidak bisa memberikan informasi yang terlalu rumit kepada anak berusia sangat dini. Anda bisa memulai dari mengenalkan jenis alat kelamin dan fungsinya.
2. Gunakanlah bahasa yang simple. Masih banyak orang tua yang menganggap pendidikan seksual untuk anak merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan sehingga ketika anda mulai membicarakannya kepada anak akan terkesan kaku. Hindarilah kesan tersebut, anggap kalian sedang berbicara persoalan yang wajar dibicarakan sehingga anak nyaman mendengarkan.
3. Jangan terkesan menggurui anak. Hal ini penting untuk membangun suasana nyaman saat berbicara dengan anak. Anak akan merasa bosan jika anda terkesan mengguruinya. Orang tua merupakan pihak pertama yang bertanggung jawab dalam proses tumbuh kembangnya, maka berusahalah untuk membuat mereka merasa kalian adalah sahabat terdekatnya.
4. Jangan hanya berbicara mengenai fakta biologis, ungkapkan juga soal nilai-nilai dalam keluarga, emosi dan jiwa. Bicaralah mengenai seksual pada umumnya dan pornografi secara khusus.
5. Pornografi online yang mungkin dilihat oleh anak dapat mempengaruhi psikologi anak. Maka jelaskan bahwa hubungan seksual dapat dilakukan dengan penuh cinta, namun juga sebaliknya. Dalam pornografi online, seksualitas yang ditampilkan merupakan cara yang salah. Anda tentunya tidak menginginkan anak untuk mendapat kesan yang salah mengenai seks.
6. Alasan lainnya yang harus anda jelaskan adalah karena pornografi dapat membuat tubuh merespon terhadap sesuatu yang pikiran kita anggap salah, jelaskan ke mereka bahwa anda tak menginginkan mereka merasakannya.
7. Pornografi juga merupakan industri dimana seseorang selalu menghasilkan uang atas eksploitasi terhadap orang lain, jelaskan bahwa ketika mereka menonton pornografi secara tidak langsung mereka juga terlibat dalam eksploitasi tersebut dan hal tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam keluarga anda.
8. Apapun yang dilakukan online berpotensi dapat dilihat oleh banyak orang, jadi jelaskan ke mereka jangan memberi atau meminta hal-hal yang mereka tak ingin anda sebagai orang tua atau anggota keluarga lainnya untuk melihatnya.
9. Berikanlah anak kesempatan untuk bertanya sebanyak-banyaknya pertanyaan. Jangan kaget bila anda menemukan pertanyaan-pertanyaan aneh, anda sebisa mungkin harus dapat menjawab pertanyaan mereka. Pastikan bahwa mereka telah betul-betul memahami pembicaraan.
10. Yang terakhir, anda harus maintain komunikasi mengenai kehidupan seksual anak. Pada usia-usia tertentu anak akan menemukan perubahan pada tubuhnya dan menjadi orang tua yang terbuka tidaklah sulit demi perkembangan anak.
Nah, bagaimana tips dari kami? Semoga bermanfaat bagi keluarga, selamat mencoba!