Siapa penyanyi atau grup musik kesukaan kalian? The Beatless, Iwan Fals, Sheila on 7, Queens atau Chrisye? Mereka bisa dimasukkan ke dalam generasi pemusik yang terkenal sebelum media sosial menjadi nge-hits seperti saat ini. Ada sebuah keadaan dimana mereka dituntut menjadi “kreatif” sekali untuk menjadi terkenal sebelum adanya media sosial. Hal ini dikarenakan ada sebuah posisi dimana orang bisa terkenal begitu saja di media sosial hanya berbekal penampilan (yang katanya) heboh.
Dampak tersebut tidak bisa dibilang sebagai dampak negatif. Tapi hal tersebut masuk dalam era sekarang dimana media sosial mempengaruhi perkembangan industri musik. Apa saja dampak-dampaknya? Simak ulasan kami berikut ini:
- Penjualan dengan rilisan berbentuk digital.
Mungkin dengan maraknya internet dan kesalnya banyak pemusik dengan pembajakan ilegal di dunia maya. Banyak pemusik mulai merilis karyanya dalam bentuk digital. Salah satu contohnya adalah pada tahun 2014 Coboy Junior menjual album yang salah satu lagunya bertema piala dunia melalui digital.
- Munculnya Pemusik yang Berawal dari Media Sosial
Kondisi ini semakin umum saat ini, dimana banyak sekali pemusik-pemusik yang terkenal dari media sosial. Contoh nyatanya adalah Justin Bieber dan SMASH. Mereka adalah orang-orang yang awal terkenal karena unggahan video mereka di Youtube.
- Interaksi Fans dengan Pemusik Menjadi Mudah
Dulu kala untuk bertemu Armand Maulana bagi saya begitu susah. Menyapanya saja adalah hal yang tidak mungkin. Sejak kehadiran Twitter dan kebetulan Armand Maulana punya akun @armandmaulana, saya bisa menyapanya sembari berharap Armand mau membalas sapaan saya. Inilah fungsi media sosial, membuat Fans dan Pemusik menjadi semakin dekat.
- Taktik Promosi Berubah
Sebelum ada media sosial, penjualan karya biasanya berbentuk fisik. Dimana promosinya bisa melalui iklan, pamflet atau sejenisnya. Tapi dengan adanya media sosial, pemusik bisa mempromosikan melalui akun pribadinya atau bahkan menyewa buzzer.
- Berguna untuk Pemusik yang Tidak Memiliki Label
Ini yang menjadi getir bagi pemusik Indie. Dimana ketika mereka tidak ikut dalam sistem Major Label mereka kesulitan mempromosikan dirinya. Mereka hanya bisa tampil dalam gigs-gigs underground yang tidak terkenal gaungnya. Dengan adanya media sosial mereka bisa terbantu mempromosikan karya mereka agar dinikmati masyarakat luas.
- Munculnya Aplikasi Media Sosial untuk Pemusik
Hal ini sangat bermanfaat, bukan hanya untuk pemusik. Orang awam pun merasakan banyaknya aplikasi tersebut membantu mereka menyalurkan karyanya. Aplikasi-aplikasi itu adalah MySpace, Reverbnation, Soundcloud, 8tracks, Soundwave atau Last.fm.
6 dampak tersebut mempengaruhi industri musik zaman sekarang. Kita sebagai umat pecinta musik dunia tidak serta merta harus mengatakan bahwa itu adalah dampak positif atau negatif. Karena musik dan media sosial ibarat kertas kosong. Kita yang menggoreskan hal-hal positif dan negatif di dalamnya. Cintailah karya musik dan jangan lakukan pembajakan. Salam!
Sumber
Has Social Media Turned Music’s Back To The Audience?
Social Media is Revolutionising the Music Industry