Beberapa hari yang lalu, sedang ramai diperbincangkan oleh netizen di lini masa Twitter tentang twit dengan menggunakan tagar “#MulutNetizenIndo”. Netizen menggunakan tagar tersebut untuk menyampaikan pendapat atau bahkan pengalaman yang mereka dapatkan dari komentar kebanyakan netizen di Indonesia yang terkadang suka nyinyir dengan urusan orang lain.
Tagar “#MulutNetizenIndo” ini berawal dari twit pada akun @makmummasjid pada tanggal 30 Januari 2018, lalu diikuti dengan balasan dari netizen lain yang tak kalah serunya. Cuitan ini mendapat retweet sebanyak 1.966 dan 446 likes. Cuitan dengan menggunakan #MulutNetizenIndo bahkan sempat menjadi trending topic dengan 4626 cuitan.
Berikut adalah beberapa contoh cuitan dengan menggunakan #MulutNetizenIndo yang mendapatkan banyak retweet dan like.
- Pertama tentang mengunggah foto pacar di media sosial, ketika salah satu dari pasangan terlihat lebih ganteng atau cantik dari pasangannya, muncullah komentar-komentar nyinyir dari netizen. Padahal untuk masalah hati, kadang tidak melihat dari fisik.
- Komentar netizen tentang nikah muda di Indonesia yang dianggap karena telah hamil duluan, berbeda dengan tanggapan-tanggapan di negara lain. Cuitan dari akun @sseulberry_ ini mendapakan 668 retweets dan 228 likes.
- Kalau pada poin di atas adalah nyinyiran netizen tentang fenomena nikah muda di Indonesia, kali ini kebalikannya. Mereka yang memutuskan untuk menikah diusia yang menurut kebanyakan orang sudah sedikit terlambat. Padahal menikah bukan tergantung dengan usia, melainkan kesiapan dari orang tersebut. Setuju?
- Masih soal pernikahan, dari menikah terlalu muda, terlalu tua, hingga souvenir pernikahan pun tak luput dari nyinyiran para netizen.
- Kali ini yang dinyinyiri oleh netizen bukan masalah pernikahan, melainkan pencapaian usaha seseorang. Rumah makan yang memiliki pelanggan sampai antri panjang dikakatan kalau memelihara jin. Ada-ada saja ya, mulut netizen di Indonesia.
Masih banyak lagi nyinyiran netizen Indonesia yang terkadang atau bahkan kebanyakan bisa menyinggung perasaan bagi yang mendengar atau melihatnya.
Media sosial hadir untuk mempermudah berkomunikasi dengan rekan atau kerabat dengan jarak yang terhitung jauh, bahkan juga bisa menemukan teman maupun musuh melalui media sosial. Tergantung dengan bagaimana kita menggunakannya. Tapi belakangan ini media sosial lebih banyak digunakan untuk menyebar hoaks, menyinyiri kehidupan orang lain dan sebagainya.
Kalian lebih suka yang mana, media sosial untuk saling bertukar informasi dan saling berkomunikasi atau untuk saling menghujat dan saling menyinyir satu sama lain?